(setelah) Hujan

Hujan. Hujan adalah anugerah bagi seluruh makhluk hidup. Karena hujan mengantarkan air yang merupakan sumber kehidupan. Namun aku takut saat hujan. Apalagi kalau sedang sendirian. Rasanya seperti sepi, seperti ada kerinduan yang menyelinap. Aku makin takut saat hujan turun diringi suara petir. Tapi aku tidak membenci hujan. Karena aku sangat suka suasana setelah hujan. Di mana tanah dan aspal basah oleh hujan, butiran-butiran hujan masih menempel di daun-daun, udara yang sejuk, dan aroma rumput basah yang alami. Aku sangat suka berjalan setelah hujan, melangkahkan kaki dengan santai namun penuh semangat sambil menghirup dalam-dalam udara segar. Rasanya begitu nyaman sejenak lupa akan beban. Aku sering melakukan itu. Setelah hujan aku pulang dari kampus ke kosan dengan bejalan kaki. Menapaki langkah demi langkah bak irama lagu, membebaskan hati dan pikiran. Seperti sedang menikmati kehidupan. “LIFE IS WONDERFUL..” itu yang diteriakkan hati dan pikiranku.

Read More......

suratku untuk mimpiku

Apa kabar mimpiku? Masih kah kamu setia menungguku? Janganlah kamu bosan menantiku, karena aku akan datang dan memelukmu. Percayalah bahwa tak sedikitpun aku melupakanmu. Aku terus berusaha untuk kita segera bersama, menyebut mu dalam sujud malamku, dalam untaian do’a-do’aku. Jujur saja, kadang ada perasaan lelah di diri ini, begitu panjang jalan yang harus ku lalui, begitu banyak proses yang harus ku lewati. Tapi aku segera menyadari bahwa untuk mendapatkan yang terindah aku harus memperindah diriku, memperindah usahaku dan memperindah do’aku. Ketahuilah, kamu yang terindah yang ku mau. Semoga aku bisa memperoleh kekuatan dan energi kesabaran hingga kita bersama, suatu hari nanti..

Read More......

Sahabat yang (belum) bisa diandalkan

catatan ini ku sampaikan kepada sahabatku..

Lama sudah kita saling mengenal,
telah banyak tawa dan tangis yang kita lewati bersama,
Banyak cerita yang kita tuliskan bersama,
Selalu berusaha untuk ada apapun kondisinya,
Berbagi senyum saat ada yang sedih di antara kita,
Namun hari ini aku belum bisa menjadi sahabat yang bisa kamu andalkan,
Maafkan aku, ini tak semata karena keadaan,
Tapi karena aku dan keterbatasan,
aku tau bagaimana rasanya berdiri di tanah asing,
karena aku juga pernah melewati itu,
percayalah, aku terus berusaha,
hingga nanti saat kita bertemu lagi,
aku adalah sahabat yang bisa diandalkan.

Read More......

Kakek Nenek

Senang sekali rasanya melihat pasangan ini. pasangan kakek nenek yang lagi jalan berdua, duduk berdua, menikmati usia senja berdua. Pemandangan yang menyentuh hati. Begitu kuatnya cinta mereka, hingga tetap setia hingga usia tua. Tak peduli wajah cantik yang kini keriput, badan kekar yang kini renta. Tapi cinta tetaplah cinta. Apa ini yang dimaksud dengan cinta itu buta?

hemm... terpikir oleh ku bagaimanakah aku nanti? bagaimana aku 50 puluh tahun lagi? jadi inget cuplikan lirik lagu "sekarang atau 50 tahun lagi aku akan masih tetap mencintaimu..." hehe suara ku merdu kan..?!.Berharap semoga kisah cinta ku juga indah hingga tua nanti, amin. ^^

Read More......

andai kerang bisa ngomong

Kemaren ada request sop kerang, hemm.. aku sama sekali belum pernah masak sop kerang, jangankan sop kerang, sop ayam aja belum pernah buat sendiri, hehe.

Hari ini sendirian aja di rumah. Daripada bengong dan bikin ayam tetangga mati (mitos nya seh gitu.. tapi apa hubungannya ya aku bengong ma ayam tetangga yang mati,hahaha namanya juga mitos), lebih baik beraksi di dapur eksperimen. hemm.. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mencari informasi tentang apa aja yang diperlukan & cara memasak sop kerang ueennaakk..hahaha. Karena sekarang katanya dah zaman digital, ya aku tinggal nanya ma mbah google aja. Tap tap tap cuma butuh beberapa detik si mbah udah memberikan banyak jawaban terpilih. aku buka beberapa, dari yang simpel ampe yang ribet, yes, aku ambil yang simpel aja, yang penting enak, hahaha. Pulpen ditangan mulai berdisco menuliskan bahan-bahan apa aja yang diperlukan, dan siap beli di pasar.

Saatnya belanja di pasar. Beli kerang, daun sop, daun bawang, bumbu sop siap pakai. Sampai di rumah, Nanya mbahgoogle lagi untuk lebih meyakinkan prosedur eksperimen. Berdasarkan referensi yang ada (kayak TA aja..), langkah pertama adalah kerang dibersihkan, kemudian direbus sampai cangkangnya terbuka, kemudian bla bla bla...


Siang ini jam 13 teng teng, Dengan penuh rasa percaya diri (yang sebenarnya sok tau..:p ) aku menuju dapur eksperimen, membersihkan kerang dan merebusnya. Beberapa menit kemudian air rebusan kerang mendidih juga, aku mencoba mengecek kerang, ah masih belum terbuka. tunggu sebentar lagi lah. Tak lama aku kembali mengecek kerang yang ku rebus, cangkangnya masih belum terbuka juga padahal airnya hampir kering. hemm..mungkin tadi airnya terlalu sedikit pikirku, aku pun terus menambahkan air ke dalam panci dan menunggu sampai mendidih, tapi masih belum ada juga cangkang kerang yang terbuka, bahkan airnya udah kering lagi. aku kembali berpikir mungkin airnya masih kurang, aku tambah lagi, hingga kesekian kali berulang hampir setiap 5-10 menit (aku lupa dah berapa kali, sangking berkali-kali..) akhirnya ada juga cangkang kerang yang terbuka, satu, dua, tiga, yah cuma tiga, itupun kerang yang paling kecil, tapi aku tetap senang, ada secercah harapan, :). aku masih sabar menunggu airnya mendidih (lagi), kering (lagi) dan menambah air (lagi), terus berulang dan berulang lagi... hasilnya tetap sama, hanya tiga cangkang kerang aja yang terbuka.

Sampai terdengar suara azan, sudah masuk waktu shalat ashar, ku lirik jam dinding menunjukkan pukul 15.20 WRG (waktu Rumah Gw). tetap saja tak ada perubahan di dalam panci yang kujaga dari pukul 13 siang tadi. aku mulai khawatir, apa yang salah. apa jangan-jangan ini kerang batu (hanya istilah aku saja), mungkin ini bukan jenis kerang yang biasa dimasak jadi sop. tapi kenapa bentuknya mirip dan sama banget ama foto yang tadi ku lihat di rumah mbah google. hadoh nanya siapa ya, sendirian di rumah, mau phone a friend pulsa tak ada.huff..

Daripada berlama-lama menghabiskan waktu memikirkan kerang ku sayang kerangku malang, lebih baik (dan wajib) shalat ashar dulu. sebelumnya aku menambahkan banyak air ke dalam panci, persediaan biar pancinya gak kering selama aku shalat. Tak lupa ku berdoa mohon diberikan petunjuk agar kerang ku bisa terbuka. amin, ^^.

Selesai shalat aku buru-buru buka tutup panci, ah masih seperti yang dulu.. tepat pukul 16 teng, pakcik (sama dengan om) pulang. Aku menceritakan kisah kerang yang daritadi enggan terbuka. Pakcik langsung mengecek ke TKP, dan tertawa. aku tak mengerti apa yang ditertawakan, tapi aku cukup sadar pasti ada yang salah.
"ini kerangnya udah terbuka dari tadi.." kata pakcik sambil ketawa ngejek, hiks.
"cuma 3 yang terbuka, lainnya blum" bela ku tanpa dosa sambil menunjuk tiga kerang yang udah terbuka (menganga).
"kamu pikir kerangnya bakal menganga sendiri?! buka pakai tangan dong.."

oalah.. ternyata gitu toh... yaelah.. tau gitu ngapain aku nunggu ampe 3 jam nemenin panci, kalo ternyata dalam 5 menit aja cangkang dah terbuka (bukan menganga seperti yang aku imajinasikan). Andai kerang bisa ngomong, dia pasti dah ngomelin aku yang dah merebus dia terlalu lama, bahkan sangat lama. "panas tauuu...!" teriak kerang-kerang.. ahh.. untunglah kerang tak bisa ngomong seperti manusia. selamat.

Astaghfirullah.. tak baik hanya menyesali yang telah terjadi, setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Salah satu hikmah pengalaman hari ini, aku jadi bisa merebus kerang, mendapat satu pelajaran berharga yang gak akan terlupakan dan tak akan pernah menunggu cangkang kerang terbuka dengan sendirinya selama 3 jam. hehe

Oya, selanjutnya aku memaak sop kerang sesuai prosedur. nyam nyam nyam.. yakin enak.. hehehe

Read More......