Belajar di pasar

"Belajar"
sering kita mendengar kata tersebut, sejak kecil kita sudah dikenalkan dengan kata "Belajar"
Mulai dari bayi sudah belajar tengkurap, belajar duduk, belajar berdiri,belajar bicara, belajar jalan, belajar baca, belajar menulis, belajar berhitung.. dan banyak belajar-belajar lainnya.
setiap saat kita dituntut untuk belajar. Belajar tidak hanya tentang sekolah saja, tapi kita dapat belajar dari kehidupan dari apa saja yang kita lihat, kta dengar, dan kita alami. kapanpun, dimanapun dan dari siapapun.

Baiklah, Saya punya sedikit cerita pengalaman belajar di pasar dari orang-orang di pasar dan ketika saya ke pasar.. hehe

Seperti biasa setiap sabtu pagi menemani nenek ke pasar. Pasar yang kami datangi adalah pasar Lemabang karena ini adalah pasar terdekat dari rumah.

Ketika mulai memasuki kawasan pasar, pemandangan kehidupan pasar mulai terlihat. para penjual yang menawarkan barang dagangannya. Ada yang menawarkan dengan senyum ramah, ada yang sambil berteriak-teriak "tiga sepuluh ribu tiga sepuluh ribu.." seperti itulah kita-kira lirik nya dengan ketukan 3/4.. nah lo?!.. hahaha
ada juga pedagang yang hanya diam saja, ini malah lebih membingungkan, hayo semangat dong!! hehehe

Begitu pula dengan pembeli yang sibuk menawar harga barang, tak ada yang mau mengalah (kadang) demi uang Rp. 500 mereka rela melewatkan 5-10 menit untuk tawar-menawar, hahaha lebay.. time is money, eh kayaknya malah jadi money is time.. hihihi. Biar gimanapun tetap aja namanya uang alias duit :p

Ada sebuah pemandangan yang menarik perhatian saya, di mana beberapa orang anak kecil, kira-kira usia sekolah dasar, menjual kantong plastik yang dikenal dengan nama "asoi" kepada para pembeli. Tak hanya itu, mereka juga menawarkan jasa mengangkat dan membawakan barang-barang belanjaan para ibu-ibu. saya melihat beberapa orang anak harus mengangkat banyak asoi yang penuh dengan barang belanjaan. Sungguh tidak sesuai dengan ukuran badan dan usia mereka. Tampak keringat yang tak lagi menetes tapi sudah bercucuran di dahi, pertanda pembakaran energi yang sangat hebat di dalam tubuh. Untuk kerja keras itu, mereka mendaatkan upah Rp.1000 hingga Rp.2000. Pernah saya bertanya pad asalah seorang diantara mereka, "gak sekolah dek?", anak itu menjawab "sekolah, tapi sekolahnya siang, jadi pagi bisa bantu orang tua jualan asoi di pasar". Alhamdulillah mereka masih ingat akan tugas utama mereka untuk belajar dan menuntut ilmu di sekolah. Namun tahukah kita bahwa mereka sedang menunjukkan pelajaran berharga buat kita? Bahwa Allah sedang meberikan pelajaran berharga agar kita dapat belajar dari mereka?. meskipun mereka lelah tapi mereka masih bisa tersenyum dan tertawa bersama saat saling menunjukkan upah yang mereka peroleh. Terasa sekali persahabatan diantara mereka. seperti tak ada beban, mereka melakukan pekerjaan ini dengan senang hati...
Sudahkah kita bersyukur dengan kehidupan kita saat ini? kita yang tak harus menjalani pekerjaan seperti mereka. jika mereka bisa tersenyum dan tertawa disela lelah yang tidak pada usianya, kenapa masih saja diantara kita (termasuk saya) masih bersedih dan mengeluh dengan kehidupan yang indah ini? hemm.. life is wonderful.. so, don't give up, Allah always gives the best gifts for us, if we always do the best and pray to Allah. smile ^_^


Comments :

0 komentar to “Belajar di pasar”

Posting Komentar

silahkan tinggalkan komentar ^_^